Calon mahasiswa harus sehat jasmani dan rohani serta tidak memiliki catatan kriminal.


Calon mahasiswa harus sehat jasmani dan rohani serta tidak memiliki catatan kriminal. Hal ini menjadi kriteria penting yang harus dipenuhi oleh para calon mahasiswa yang ingin melanjutkan pendidikan di perguruan tinggi. Kesehatan jasmani dan rohani menjadi landasan utama dalam menunjang proses belajar mengajar di lingkungan kampus.

Menurut Prof. Dr. Soegeng Soelistyowati, seorang pakar kesehatan masyarakat, kesehatan jasmani dan rohani merupakan faktor utama dalam menunjang kesuksesan akademik seseorang. “Seorang mahasiswa yang sehat jasmani dan rohani cenderung memiliki konsentrasi yang lebih baik dalam menyerap materi pembelajaran dan mampu menghadapi tekanan belajar dengan lebih baik,” ujar Prof. Soegeng.

Tak hanya itu, memiliki catatan kriminal juga menjadi hal yang harus dihindari oleh calon mahasiswa. Menurut data dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, mahasiswa yang memiliki catatan kriminal cenderung memiliki risiko tinggi untuk melakukan pelanggaran disiplin di kampus. Oleh karena itu, pihak kampus sangat memperhatikan catatan kriminal calon mahasiswa sebelum diterima.

Dr. Harsono, seorang psikolog pendidikan, menegaskan pentingnya menjaga kesehatan jasmani dan rohani serta menjauhi catatan kriminal bagi calon mahasiswa. “Kesehatan jasmani dan rohani akan mempengaruhi performa akademik seseorang, sedangkan catatan kriminal dapat menjadi hambatan dalam proses pendidikan di perguruan tinggi,” ungkap Dr. Harsono.

Dengan demikian, calon mahasiswa diharapkan untuk memperhatikan kesehatan jasmani dan rohani serta menjauhi segala bentuk pelanggaran hukum agar dapat sukses dalam meniti karir pendidikan mereka. Kampus sebagai lembaga pendidikan juga memiliki tanggung jawab untuk menciptakan lingkungan belajar yang sehat dan aman bagi seluruh mahasiswanya. Semoga dengan memperhatikan hal-hal tersebut, para calon mahasiswa dapat meraih prestasi gemilang dalam menyelesaikan pendidikan mereka.